yudi batara

"Napak Tilas ARSITEKTURKU"

Selasa, 02 Februari 2010

Asmantowi's House


Owner : Keluarga Asmantowi
Location : Makassar, Sul-Sel
Architect : Yudi Batara, ST




Rumah ini adalah alternatif pertama dari dua alternatif desain rumah yang direncanakan. Semula owner yang membeli satu unit rumah pada sebuah perumahan dan berniat untuk langsung mengembangkannya. Kebetulan saat itu rumah yang dibeli belum memasuki tahap pembangunan dan masih berupa lahan kapling kosong (dengan luas lahan 7 m x 15 m) sehingga denah awal type 54 dari developer tidak dipakai dan rumah betul-betul direncanakan dari awal.


Ada beberapa regulasi yang dipersyaratkan oleh pengembang perumahan tersebut diantaranya yaitu sempadan bangunan empat meter dari bahu jalan, selain itu fasad bangunan tidak boleh dirubah. Karena rumah ini direncanakan bertingkat maka secara otomatis fasad bangunan ikut berubah mengikuti perubahan yang dibuat. Dalam proses desain ini aturan tersebut yang menjadi guide saya. Desain yang dibuat sebisa mungkin mengkuti bentuk rumah standar selain untuk memudahkan proses negosiasi antara owner dengan pengembang juga terutama agar nantinya rumah setelah jadi dapat selaras dengan bangunan lain di sekelilingnya dan tidak menjadi “asing” dalam kawasan.
Selengkapnya...

Sabtu, 30 Januari 2010

Sul's House

Owner : Keluarga Samsul
Location : Bulukumba, Sul-Sel

Architect : Yudi Batara, ST


Lokasi rumah yang direncanakan ini berada di kabupaten bulukumba, sulawesi selatan ini dalam tahap perencanaan tidak memiliki banyak kendala. Owner yang kebertulan seorang teman mempercayakan sepenuhnya ide desain kepada saya. Cukup dengan kebutuhan ruangan dan gambaran mengenai keadaan di sana maka jadilah ide terhadap rumah ini. Luas tanah berukuran 12m x 14 m dan rumah direncanakan tidak beritngkat.

yudi batara
Rumah ini dirancang untuk kebutuhan pasangan muda, tiga buah kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur. Ruang tidur utama didesain agak luas dengan ukuran 3m x 5,5 m dan dilengkapi dengan sebuah kamar mandi. Pada tahap pengerjaan akhirnya posisi pintu dirubah agar dapat diakses dari luar dengan pertimbangan dapat digunakan lebih fleksibel oleh seluruh penghuni rumah tetapi tetap dapat diakses dengan cepat dari kamar tidur utama. Dua buah kamar tidur yang lain berukuran 3m x 3m dirasa sudah cukup untuk memenuhi standar kebutuhan ruang tidur.

yudi batara

Mengingat kondisi di daerah perencanaan yang relatif panas pada siang hari, sebuah taman mini diletakkan di dalam rumah dan bangunan dibuat lebih tinggi. Taman tersebut juga sekaligus untuk mengakomodasi kebutuhan penghawaan dan sinar matahari untuk dua buah kamar tidur serta mengatur sirkulasi udara dalam keseluruhan bangunan.




yudi batara
Ruang keluarga dibuat cukup besar dan cukup fleksibel. Ruangan ini jg terkoneksi langsung dengan taman mini yang ada di dalam rumah dan dibatasi oleh pintu lipat. Jika suatu waktu dibutuhkan ruangan yang agak luas, pintu ini dapat dibuka lebar sehingga sehingga ruang keluarga mendapatkan space tambahan dari teras belakang. Area servis seperti dapur dan kamar mandi diletakkan di sisi kanan bangunan dan dapat diakses dari luar melalui pintu samping.

yudi batara


Untuk urusan penampilan bangunan, permainan batu alam tetap menjadi pilihan, digabungkan dengan pemilihan warna-warna lembut pada dinding seperti coklat dan krem untuk mendapatkan kesan natural. Sebuah batu alam ukir berukuan besar dipasang di dinding teras sebagai penyambut dan ucapan selamat datang sebelum memasuki ruang tamu. Pada bagian atap bangunan dibuat bertingkat-tingkat agar menyamarkan ketinggian bangunan dan memberi komposisi terhadap massa.



Selengkapnya...

Kamis, 28 Januari 2010

Mamullu House


Owner : Bapak Yusuf Tandipanga dan Ibu Yusvina Batara
Location : Tanah Toraja
Architect : Yudi Batara, ST



Mengambil nama "Mamullu House" sesuai dengan nama lokasi perencanaan bangunan. Lokasi sendiri tepatnya berada di Kecamatan Makale, Kabupaten Tanah Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi site berada di kaki bukit dan menghadap langsung ke jalan dengan orientasi menghadap ke timur.


Pada saat mulai memikirkan konsep untuk mendesain rumah ini, ide awal yang muncul mengambil bentuk dan ragam corak ukiran rumah "Tongkonan" sebagai bentuk dasar dan penampilan bangunan. Kemudian ide itu diurungkan dengan pertimbangan rumah "Tongkonan" sendiri memiliki konsepsi dasar seperti skala, proporsi dan ragam hias yang tidak serta merta dapat diadaptasi oleh bangunan modern. Belum lagi bersentuhan dengan falsafah, prinsip dan makna sehingga urunglah diambil tema tersebut.

Pendekatan yang diambil untuk bentuk dasar bangunan dengan memperhatikan keselarasan terhadap bentuk bangunan yang ada di sekitarnya. sebagai gambaran, umumnya rumah di kawasan tersebut berlantai dua. kebanyakan berbentuk rumah panggung dengan tiang-tiang kayu yang kemudian lantai bawahnya (kolong) dimodifikasi menjadi tempat tinggal atau tempat usaha dan sudah menggunakan bahan batu bata.




Rumah didesain berlantai dua menurut permintaan owner. Dengan pertimbangan rumah nantinya akan difungsikan hanya sebagai tempat liburan dan tidak selalu dihuni maka fungsi bangunan ditambahkan ruang untuk berdagang yang dapat disewakan. Selain untuk menjaga kondisi rumah tetap dihuni, juga menambah income untuk biaya perawatan dan pemeliharaan rumah.

Rumah ini didesain dengan tiga kamar tidur, dua kamar tidur berukuran 3 m x 4 m dan sebuah kamar tidur dibuat cukup besar seluas 4 m x 6 m untuk dapat menampung dua tempat tidur double dan masing-masing kamar tidur dilengkapi kamar mandi. Untuk fungsi ini semuanya diletakkan di lantai 2 yang dilengkapi dengan sebuah ruang keluarga, void sebagai akses visual ke lantai 1 dan sebuah balkon menghadap ke jalan.

Di lantai 1 diletakkan fungsi-fungsi seperti ruang tamu, ruang makan, dapur dan pantry, wc/km, tempat cuci. Kemudian di lantai ini diletakkan juga dua buah ruang yang dapat disewakan untuk berdagang tetapi tidak terkoneksi langsung dengan fungsi aktifitas utama dalam rumah.




Untuk urusan penampilan bangunan, pemilihan material batu alam dan kayu sebagai elemen dekoratif yang selain untuk memberi kesan etnik juga memberi rasa hangat. Ukiran batu alam pada entrance rumah sekaligus sebagai aksen yang membedakan dengan pintu toko yang diletakkan bersebelahan.
Selengkapnya...